Monday, January 23, 2006

hama penyakit by dkp.go.id

20/06/05 - Kebijakan DKP: Perikanan Budidaya
Pedoman Teknis Penanggulangan Penyakit Ikan Budidaya Laut



PEDOMAN TEKNIS PENANGGULANGAN PENYAKIT IKAN BUDIDAYA LAUT

Dalam rangka mendukung peningkatan produksi perikanan, khususnya ikan laut yang mempunyai nilai ekonomis tinggi seperti: kakap putih, kerapu, beronang, rumput laut dan jenis ikan laut lainnya, akhir-akhir ini sedang digalakkan pembudidayaannya dan mendapat perhatian dari masyarakat.

Sejalan dengan berkembangnya usaha budidaya ikan laut tersebut, terdapat pula beberapa masalah yang mengganggu, sehingga menghambat perkembangan usaha budidaya, yaitu hama dan penyakit ikan. Apabila keadaan tersebut tidak segera ditanggulangi lebih awal, maka kegiatan budidaya ikan laut akan terganggu, akibatnya ikan akan menurun karena tingkat kematiannya tinggi.

Untuk menghindari hal tersebut perlu diupayakan pencegahan dan pengobatan terhadap hama dan penyakit ikan. Namun demikian perlu diperhatikan bahwa tidak semua penyebab kematian dikarenakan penyakit, maka dalam menangani masalah ini, tindakan penanggulangannya dilakukan secara hati-hati dan teliti agar tidak menimbulkan kesalahan yang merugikan.

JENIS PENYAKIT

Penyakit pada kulit
Kulit ikan menunjukkan warna pucat dan berlendir. Tanda ini terlihat jelas pada ikan yang berwarna gelap. Penyakit yang disebabkan oleh jamur menimbulkan bercak-bercak warna kelabu, putih atau kehitam-hitaman pada kulit ikan. Ikan yang menderita penyakit kulit kadang-kadang menggosok-gosokkan badannya pada suatu benda di dalam air.
Penyakit pada insang
Ikan terlihat sulit bernafas. Tutup insang mengembang dan lembaranlembaran insang pucat. Pada lembaran-lembaran insang terlihat bintikmerah yang disebabkan oleh pendarahan kecil (peradangan). Jika terdapat bintik-bintik putih pada insang, hal ini diebabkan oleh parasit kecil yang menempel pada tempat tersebut.
Penyakit pada organ (alat-alat dalam)
Perut ikan membengkak dengan sisik-sisik ikan berdiri (penyakit dropsy),dapat juga sebaliknya, perut menjadi sangat kurus. Kotoran ikan berdarah, menandakan adanya radang usus. Penyakit pada gelembung renang, menyebabkan ikan berenang terjungkir balik karena terganggunya keseimbangan badan.
PENYEBAB PENYAKIT


1) Non Parasit


a. Faktor-faktor kimia dan fisika, antara lain:

Perubahan salinitas air secara mendadak;
pH yang terlalu rendah (air asam), dan pH yang terlalu tinggi (air basa/alkalis);
Kekurangan oksigen dalam air;
Zat beracun, pestisida (insektisida, herbisida dan sebagainya);
Perubahan suhu air yang mendadak;
Kerusakan mekanis (luka-luka);
Perairan terkena polusi.
b. Makanan yang tidak baik :

Kekurangan vitamin dan komposisi gizi yang buruk;
Bahan makanan yang busuk dan mengandung kuman-kuman.
c. Bentuk fisik dan kelainan-kelainan tubuh yang disebabkan oleh keturunan.

d. Stres
Stres yang terjadi pada ikan berkaitan dengan timbulnya penyakit pada ikan tersebut. Stres merupakan suatu rangsangan yang menaikkan batas keseimbangan psikologi dalam diri ikan terhadap lingkungannya. Biasanya stres pada ikan diakibatkan perubahan lingkungan akibat beberapa hal atau perlakuan misalnya akibat pengangkutan/transportasi
ikan-ikan yang dimasukkan ke dalam jaring apung di laut dari tempat pengangkutan biasanya akan mengalami shock, berhenti makan dan mengalami pelemahan daya tahan terhadap penyakit.

e. Kepadatan Ikan
Kepadatan ikan yang melebihi daya dukung perairan (carrying capacity) akan menimbulkan persaingan antar ikan tinggi, oksigen terlarut menjadi rendah dan sisa metabolisme seperti ammonia akan meningkat sehingga dapat menimbulkan stres dan merupakan penyebab timbulnya serangan penyakit.


2) Parasit (Pathogen)

Pengertian :
Parasit atau panthogen adalah organisme dalam bentuk hewan atau tumbuh-tumbuhan atas pengorbanan dari induk emangnya (hewan atau tumbuh-tumbuhan lain). Parasit dapat berkembang dan menyebabkan infeksi yang dapat menularkan penyakit itu sendiri.
Penyebab penyakit :
Crustacea/udang renik
Protozoa
Jamur
Bakteri
Virus
4. PENGOBATAN PENYAKIT

1) Non parasit

a. Pencegahan penyakit yang ditimbulkan oleh penyakit non parasit adalah :

Lingkungan harus baik
Lingkungan, terutama sifat fisika, kimia biologi perairan akan sangat mempengaruhi keseimbangan antara ikan sebagai inang dan organisme penyebab penyakit. Lingkungan yang baik akan meningkatkan daya tahan ikan, sedangkan lingkungan yang kurang baik akan menyebabkan ikan mudah stres dan menurunkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit non parasit.
Kepadatan ikan yang seimbang
Kepadatan ikan yang melebihi daya dukung perairan (carrying capacity) akan menimbulkan persaingan antar ikan tinggi, oksigen terlarut menjadi rendah dan sisa metabolisme seperti amoniak akan meningkat seperti amoniak akan meningkat sehingga dapat menimbulkan stres dan merupakan penyebab timbulnya penyakit.
Makanan yang seimbang
Pemberian makanan yang kurang bermutu dapat menyebabkan kekurangan vitamin yang diikuti oleh pertumbuhan yang lambat atau menurunnya daya tahan ikan sehingga mudah untuk terserang suatu penyakit, disamping tingkat pemberian pakan dan kualitas makanan juga akan mempengaruhi sistem kekebalan.
b. Pengobatan yang bisa dilakukan :

Melalui suntikan dengan antibiotika.
Melalui makanan.
Perendaman.
Penyemprotan dengan tekanan tinggi.
2) Parasit

Beberapa macam parasit ikan dan pengobatannya :
a. Crustacea

Beberapa jenis crustacea yang sudah diketahui sebagai parasit ikan diantaranya adalah copepoda dan isopoda. Salah satu jenis copepoda ialah : Argasilus sp didapati biasa menyerang pada ikan laut yang dipelihara. Untuk jenis isopoda yang biasa terdapat dan merupakan parasit ikan adalah Nirocila sp.

Nirocila sp menyerang berbagai jenis ikan laut yang dipelihara, terutama terhadap ikan berukuran di atas 50 gram. Binatang ini mempunyai duri pengait pada kakinya sehingga dapat menempel dengan kuat pada insang atau di bagian sisi tubuh ikan yang
diserang. Serangan pada bagian insang ini bisa mengakibatkan borok karena jaringan daging pada insang dimakan oleh parasit tersebut.

Nirocila sp tergolong binatang vivaparous. Telur yang dihasilkan dierami dan anak yang menetas tumbuh dan berkembang di dalam kantong yang terletak di bawah perutnya.

Nirocila muda kemudian dilepaskan dan berenang bebas yang kemudian dapat menginfeksi ikan yang lain. Nirocila sp adalah protandrous di mana pada waktu muda mereka berkelamin jantan dan berubah menjadi betina pada waktu dewasa (matang).

Nirocila sp tahan terhadap kebanyakan pestisida seperti Dipterex, Matathion dan Hhyrethroids syntetic. Organophospat DDVP cukup aman dan efektif untuk pemberantasan parasit ini, namun jarang terdapat dalam bentuk yang masih murni.

Pengobatan dan pencegahan
Untuk mengatasi serangan parasit ini disarankan memakai formalin dengan cara sbb :

Angkat jaring apung dan simpanlah ikan-ikan yang terserang di dalam bak/tank.
Semprotkan formalin 1% ke jaring tersebut.
Tambahkan formalin (200 ppm) ke dalam bak sampai parasit tersebut lepas dari tubuh ikan dan
Keluarkan parasit-parasit tersebut dan musnahkan.
Biasanya serangan Nirocila sp dewasa (ukuran 2 - 3 cm) jarang berakibat serius. Serangan parasit dewasa mudah terlihat sewaktu dilakukan grading, sehingga dengan mudah dapat diambil dengan tangan untuk kemudian dimusnahkan.

b. Cacing Pipih
Dectylogyrus sp kadang-kadang ditemui menyerang ikan laut. Yang paling sering ditemukan menyerang ikan laut adalah Diplectanum sp. Bentuk parasit ini adalah sbb : mempunyai dua buah mata, ada alat penghisap (sucker) pada bagian depan dan belakang. Bagian belakang berbentuk seperti martil dengan bentuk seperti jangkar pada tiap ujungnya, bagian dalam perut seperti usus dan alat kelamin jelas terlihat. Parasit ini mempunyai panjang antara 0,5 - 1,0 dan memangsa sel-sel epithel insang ikan yang diserang.

Ikan yang terserang parasit ini atau jenis-jenis parasit lain yang menyerang insang cenderung untuk berenang ke arah air yang berarus kuat atau berenang miring di mana terlihat berbaring dengan insang terbuka lebar dan bergerak cepat. Biasanya serangan parasit ini sering bersamaan pula dengan serangan bakteri vibriosis. Insang ikan yang terserang kelihatan pucat dan mengeluarkan lendir yang berlebihan seperti pada penyakit cryptocoryoniasis. Apabila kondisinya sudah sedemikian parah, pengobatan akan percuma.

Pencegahan dan pengobatan
Pengobatan harus dilakukan secepatnya pada saat ikan kelihatan mulai terserang penyakit ini, dengan cara sbb :

Menggunakan formalin 200 ppm selama 1/2 sampai 1 jam dengan aerasi yang kuat, ulangi sampai 3 hari.
Menggunakan formalin 25 ppm dan malachite green 0,15 ppm selama semalam perendaman.
Menggunakan acriflavina 10 ppm 1 jam atau 100 ppm dicelupkan selama 1 menit.
Menggunakan dipterex 20 ppm selama 1 jam.
Menggunakan air tawar murni selama 1 jam (hanya untuk Kakap Putih dan Kerapu Lumpur).
c. Protozoa
Protozoa merupakan pathogen yang paling utama bagi usaha budidaya laut. Protozoa merupakan jazad renik bersel satu dengan ukuran yang bervariasi antara 10 - 500 mikron. Parasit protozoa umumnya mempunyai bulu/cilia di sekeliling tubuhnya. Parasit pada budidaya ikan laut yang disebabkan oleh protozoa dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu : Cryptocaryoniasis, Brooklynelliasis dan Trichadiniasis.

- Cryptocaryoniasis
Penyakit ini paling umum dijumpai pada budidaya laut yang disebabkan oleh protozoa. Organisme penyebabnya adalah Cryptocaryon irritans Brown, dijumpai secara luas seperti halnya Ichthyophthirius multifilis yang terdapat di air tawar. Pada stadium belum dewasa binatang ini cenderung berbentuk seperti buah pear. Bagian mulut (Cryclostomum) terlihat seperti pada ganbar 5 dimana terlihat sedang memangsa sel daging ikan.

Pemangsaan yang terus menerus kadang-kadang menyebabkan kerusakan pada kulit atau insang. Stadia "trophont" berbentuk seperti bola dengan garis tengah sekitar 300 mikron, terbungkus oleh bulu-bulu
halus/cilia.

Ikan Kerapu Lumpur dapat terserang penyakit bintik putih seperti terserang Ichtyophthirius multifilis. Bintik putih terlihat berbentuk titik yang masuk cukup dalam. Dalam hal-hal tertentu di mana serangan penyakit ini ditunggangi oleh serangan bakteri maka akan timbul borok pada bagian yang terserang.

Ikan Kakap dan jenis ikan lain yang bersisik besar jarang terlihat bahwa tersebut terserang penyakti bintik putih. Ikan-ikan tersebut akan kehilangan nafsu makan, matanya membengkak, sisik-sisiknya lepas, kadang terjadi pendarahan pada kulitnya dan terjadi pembusukan bagian sirip akibat terinfeksi bakteri/infeksi sekunder.

Pada ikan Lutjanus (jenis Goden Snaper) kepala merupakan bagian yang paling rawan terhadap serangan parasit ini, yang kadang sampai sisik pada kepala bagian atas dan tutup insang mengelupas yang kemudian terlihat botak. Insang pada ikan yang terserang parasit ini akan rusak dan tidak berfungsi. Keluarnya lendir yang berlebihan biaanya tidak sehebat seperti pada serangan parasit Diplectanum sp.

Penyakit yang paling sering dijumpai pada ikan-ikan dan sangat susah diberantas ini sesebabkan oleh protozoa yang bersarang pada lapisan lendir kulit dan sirip ikan, serata merusak lapisan insang. Binatang yang sangat kecil dan tidak bisa dilihat oleh mata biasa ini, pada selaput ikan bergerombol sampai berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus jumlahnya, hingga dapat terlihat sebagai bintik-bintik putih. Karena itu biasa disebut White spot.

Protozoa ini merusak sel-sel lendir ikan, dan dapat menyebabkan pendarahan, yang sering terlihat pada sirip dan insang ikan. Siklus hidup parasit ini sangat penting untuk diketahui, oleh karena itu segala cara pemberantasannya, pada dasarnya ialah memutuskan rantai kehidupan.

Sesudah 8 hari hidup pada ikan parasit ini sudah cukup dewasa untuk melangsungkan diri dari tubuh ikan, dan melayang-layang dalam air untuk beberapa saat lamanya. Kemudian ia melekatkan diri pada suatu benda, batu-batu, tumbuh-tumbuhan, gangang, dan sebagainya serta membentuk suatu lapisan kulit yang terlihat sebagai lendir. Bentuk demikian disebut cyste. Parasit ini dalam cyste membelah diri.

Dalam waktu 5 jam (lamanya tergantung suhu), terbentuklah beribu-ribu protozoa kecil-kecil. Kemudian dinding cyste itu pecah, lalu berhamburlah anak-anak parasit tersebut, melayang-layang dalam air, siap untuk menyerang ikan. Apabila dalam waktu 48 jam mereka tidak dapat menemukan ikan-ikan untuk ditempelinya maka anak-anak parasit itu akan mati. Jika ada ikan, mereka segera menempel dan tumbuh pada selaput lendir ikan.

Pada selaput lendir ikan, parasit protozoa ini hidup terbungkus oleh selaput sel lendir. Obat-obat pemberantas tidak dapat meresap kedalam parasit dalam keadaan tersebut, tanpa merusak selaput lendir ikan yang bersangkutan juga. Karena itu fase pre cyste, adalah fase yang mudah dikenai obat tanpa merusak ikan yang bersangkutan. Demikian juga cyste ketika benih parasit ini sudah keluar dari cyste.Sedangkan pada fase cyste, penyakit ini juga tidak tertembus oleh obat, karena berdinding lendir.

Terhadap penyakit ini tindakan yang lebih penting ialah pencegahan. Hal ini dilakukan dengan menciptakan suasana kesegaran dan kesehatan bagi ikan, sehingga ikan mempunyai daya tahan yang besar terhadap penyakit ini. Caranya ialah dengan memilih lokasi di mana air dapat selalu berganti lewat arus yang cukup.

Pencegahan dan pengobatan
Penanggulangan parasit ini cukup sulit. Stadia tomont berbentuk kista sangat tahan terhadap obat-obatan, sedangkan stadia trophonts seringkali masuk cukup dalam ke jaring daging ikan. Namun demikian perlakuan seperti tersebut di bawah ini dan telah banyak memberikan hasil yaitu :

Celupkan ke dalam formalin 200 ppm selama 1/2 sampai 1 jam tergantung kepada daya tahan ikan.
Celupkan ke dalam formalin 100 ppm dan acriflavin 10 ppm selama 1 jam.
Celupkan dalam campuran formalin 25 ppm dan malachite green 0,15 ppm selama 12 jam.
Menggunakan nitrofurazone 30 ppm selama 12 jam.
Menggunakan methyllene blue 0,1 ppm selama setengah jam.
Menggunakan air tawar murni selama 1 jam (hanya untuk ikan kakap dan kerapu lumpur).
Perlakuan tersebut diulangi 2 sampai 3 kali. Pengobatan juga dapat dilakukan dengan percampuran obat dalam ransum makanan, yaitu menggunakan metronidozone 5 gram untuk setiap kilogram makanan selama 10 hari.

Berdasarkan hasil percobaan, gejala penyakit cryptocaryoniasis akan terlihat dalam waktu 5 hari setelah ikan sehat diolesi insang dari ikan yang sakit. Tindakan yang perlu diambil untuk menanggulangi penyakit ini adalah sebagai berikut :

Isolasi ikan-ikan yan ternyata sakit khususnya benih/gelondongan sejauh mungkin dari ikan-ikan yang sehat.
Ambil ikan-ikan yang mati atau sakit parah dari keramba untuk kemudian dimusnahkan.
Lakukan pengobatan sedini mungkin (begitu terlihat tanda-tanda ada ikan yang terserang penyakit ini) untuk memotong siklus hidup penyakit ini dan jangan sampai menjadi stadia kista serta terbentuknya tomite (stadia muda dan berenang bebas dari Cryptocaryon irritans).
- Brooklynelliasis
Penyakit ini disebabkan oleh Brooklynela sp, suatu protozoa berbentuk seperti kacang mirip dengan Chilodonella sp. mudah dikenal dengan adanya bulu rambut (cilia) yang panjang, sebuah macronucleus dan kantong berbentuk oval yang terlihat jelas. Brooklynela sp irritans, namun jenis ikan yang bisa terserang lebih sedikit.

Parasit ini dijumpai di bagian insang dan kulit dari ikan yang terserang.Tanda-tandanya penyakit yang ditimbulkan sama dengan penyerangan Cryptocaryon irritans, hanya saja jarang terjadi kerusakan kulit ikan yang terserang. Luka yang ditimbulkannya lebih tersebar dan terjadi pendarahan pada kulit bagian dalam.

Pendarahan ini kemungkinan disebabkan oleh kesengajaan ikan menggesek-gesekkan badannya ke jaring atau wadah budidaya lainnya yang diakibatkan gatal akibat serangan parasit ini pada bagian kulit.

Pencegahan dan pengobatan
Pemberantasan parasit ini dapat dilakukan seperti pada serangan parasit Cryptocaryon irritans. Keberhasilan upaya pemberantasan dapat dilihat dengan pengamatan di bawah mikroskop terhadap preparat usapan (smear) pada ikan yang diobati. Serangan penyakit sekunder seperti kebusukan sirip dapat dicegah dengan pengobatan menggunakan acriflavine atau pemandian mengunakan antibiotic.

- Trychodiniasis
Penyakit Trychodiniasis adalah penyakit yang disebabkan oleh Trichodina sp suatu protozoa bebenbentuk cakram dengan diameter sekitar 100 mikron dengan "gigi-gigi" yang terdapat di bagian tengah dan cilia pada bagian permukaan bawah. Pemberantasan/pencegahan penyakit ini dapat dilakukan seperti terhadap serangan "Cryptocaryoniasis" atau "Brooklynelliasis".

d. Jamur
Jamur merupakan tumbuhan sederhana yang tidak membutuhkan cahaya untuk tumbuh, tetapi memakan bahan organik untuk mendapatkan energinya.

Jamur dapat menyebabkan penyakit bila tumbuh pada organisme hidup termasuk ikan. Dewasa ini ada dua penyakit ikan yang berasal dari jamur, yaitu : Saprolegniasis dan Ichthyosporidosis.

- Saproleniasis
Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang disebut Saprolegnia sp. Serangan jamur ini menyebabkan perubahan warna pada kulit dan tumbuh jamur putih keabu-abuan yang makin lama makin melebar, dan menyebabkan kerusakan pada otot. Ikan-ikan yang sakit tersebut sebaiknya diambil dari kurungan pemeliharaan. Penyakit ini jarang sekali ditemukan dan tidak mudah menyerang ikan yang dalam keadaan sehat. Penyakit ini terutama menyerang ikan kakap putih pada bagian sirip punggung dan melebar ke arah sirip ekor.

Pencegahan dan pengobatan
Pengobatan dapat dicoba dengan jalan diolesi :

Larutan yodium Tincture 0,1%
Larutan Potassium Dichromat 1%
Atau perendaman dengan menggunakan :

Methylene blew 0,1 PPM, selama kira-kira 1 jam dan diulangi selama 3 hari.
Ichthyosporidosis
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Ichthyos poridium sp (Ichthyophonus sp). Jamur ini berkembang mengikis jaringan luar bagian kepala dan menyebabkan luka yan dalam yang berwarna kemerah-merahan dan dapat masuk ke dalam sampai ke bagian tengkorak kepala ikan. Kadang-kadang juga ditemukan di bawah kulit dan jaringan epitel kulit dari jaringan organ yang penting misalnya insang, usus, hati dan jantung dalam bentuk gumpalan granula.

Biasanya terdapat pada ikan kerapu dan berkembang lambat karena penyakit ini terutama teramati pada ikan-ikan atau ukuran pasar.Sampai saat ini belum ada pengobatan yang manjur terhadap penyakit ini. Beberapa jenis antibiotik yang biasa terdapat di pasaran kurang mempan menghadapi penyakit ini. Untuk itu dapat dihindari dengan jalan menjaga makanan dari ikan rucah yang diberikan agar bersih dan tidak ada gumpalan-gumpalan penyakit di bagian kulitnya atau di bagian lain.

e. Bakteri
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri merupakan penyakit yang paling umum dijumpai pada usaha budidaya ikan laut.

Bakteri merupakan jasad renik yang kira-kira duapuluh kali lebih kecil dari sel-sel jamur, protozoa atau sel daging ikan. Biasa terdapat di udara, dalam tanah maupun dalam air dan benda padat lainnya. Sebagian besar bakteri sebenarnya tidak menyebabkan penyakit. Namun bakteri mempunyai kemampuan memperbanyak diri sangat cepat, sehingga apabila bakteri tersebut berada dalam bagian tubuh hewan. Bakteri ini bermacam-macam jenisnya. Yang menyerang manusia, berbeda dengan
jenis yang menyerang ikan dan tumbuh-tumbuhan. Tetapi ada pula jenis-jenis yang dapat menyerang manusia dan hewan sekaligus.

Ikan yang terserang oleh bakteri dapat memperlihatkan gejala yang berbeda-beda. Jika bakterinya menyerang kerusakan-kerusakan pada kulit yang terlihat seperti kena api (luka bakar), seperti kudis/borok yang membusuk.

Infeksi bakteri biasanya timbul apabila ikan menderita stres. Kematian banyak terjadi pada ikan yang menderita stres karena serangan bakteri yang menyebabkan infeksi. Penyakit bakteri merupakan jenis yang terbanyak didapati pada usaha budidaya ikan di laut. YC. Chong (1986) menyebutkan bahwa di perairan Siangapura terdapat 3 kelompok utama penyakit yang disebabkan oleh bakteri, yaitu : pembusukan sirip/ekor, Vibriosis dan Streptococcosis.

- Pembusukan sirip/ekor (Bakteri Fin Rot)
Bakteri ini biasanya menyerang sirip-sirip, terutama sirip ekor dan dapat mengakibatkan luka dan pengelupasan kulit. Ikan-ikan yang terserang penyakit ini akan menalami luka/kerusakan pada bagian tepi dan siripsiripnya, termasuk sirip ekor dan akan terkikis secara tidak teratur. Bahkan tidak jarang terjadi sirip yang terserang akan tinggal bagian pengkalnya saja.

Jika diamati pada bagian yang terkena penyakit atau bagian yang luka hanya sedikit terdapat protozoa, tetapi diketemukan
banyak sekali populasi bakteri yang terdiri dari bakteri Mycobacter sp. Vibrio sp, jenis-jenis Pseudomonas dan Cocci gram positif.

Diperkitakan bahwa kerusakan yang terjadi tersebut diakibatkan oleh serangan bakteri dengan populasi yang sangat padat. Bakteri ini mudah menular lewat luka-luka ikan yang lain akibat sentuhan ekor yang sakit. Bakteri yang paling dominan adalah Vibro sp karena mempunyai kemampuan yang baik untuk hidup di air laut dan pertumbuhannya untuk membentuk koloni lebih cepat dibandingkan dengan bakteri yang lain.

Pada dasarnya penyakit ini tidak begitu berbahaya, tetapi yang menjadikan bahaya justru infeksi sekunder jenis bakteri lain yang dapat memperparah penyakit tersebut dan menyebabkan kematian ikan.

Pencegahan dan pengobatan
Pencegahan dapat dilakukan dengan jalan perendaman ikan yang sakit ke dalam bak air dengan menggunakan :

Nitrofurozone 15 ppm, selama 3 - 4 jam.
Suplhonamide 50 ppm, selama 3 - 4 jam.
Neomycin sulphate 50 ppm, selama 1 - 2 jam.
Chloramphenicol 50 ppm, selama 1 - 2 jam.
Acriflavine 100 ppm, selama 1 menit.
Sesudah pengobatan, tempatkan ikan ke dalam kurungan yang bersih dengan kepadatan yang rendah dan aliran air yang baik, atau pada bak dengan penambahan aerasi secukupnya.

- Vibriosis
Vibriosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Vibrio sp. Bakteri Vibrio sp termasuk kelompok bakteri yang heterogen dan gram negatif. Ada 2 bakteri penting yang diketahui menyerang ikan laut yaitu : V. alginolyticus dan V. parahaemollyticus. Vibriosisi merupakan penyakit sekunder, artinya penyakit ini muncul setelah adanya serangan penyakit yang lain misalnya protozoa atau penyakit lainnya.

Dari percobaan yang dilakukan terhadap bakteri yang diisolasikan dari ikan kerapu dan kakap putih yang sakit, ternyata bakteri ini tidak mampu membuat ikan menjadi sakit vibriosis setelah dilakukan penyuntikan dengan bakteri tersebut. Terkecuali apabila dosisnya tinggi.

Ikan kerapu yang terkena Vibriosisi akibat suntikan bakteri tersebut, akan mengalami perubahan warna kulit menjadi lebih gelap dan daerah bekas suntikan akan menjadi borok. Selanjutnya akan terjadi pendarahan pada bagian peritonial dan ginjalnya akan rusak. Pengamatan di alapangan juga menunjukkan gejala ikan kurang nafsu makan, busuk sirip dan akumulasi cairan di bagian abdomen.

Pencegahan dan pengobatan
Beberapa pengobatan dengan antibiotik dapat dilakukan antara lain :

Menggunakan Oxytetracycline sebanyak 0,5 garam per kg makanan ikan selama 7 hari.
Menggunakan Sulphonamides 0,5 gram per kg makanan ikan selama 7 hari.
Chloromphenicol sebanyak 0,2 gram per kg berat makanan ikan selama 4 hari.
Apabila ikan tak mau makan, cobalah pengobatan dengan perendaman sbb :

Nitrofurozon 15 ppm, selama lebih kurang 4 jam.
Sulphonamides 50 ppm, selama lebih kurang 4 jam.
- Streptococcus
Bakteri dari genus Streptococcus ini kadang-kadang menyebabkan penyakit pada ikan laut yang dibudidayakan, seperti ikan kerapu merah dan ikan beronang. Tanda-tanda dari infeksi penyakit ini biasanya tidak jelas, namun ikan terkadang terlihat lesu, tidak sehat, berenang tidak teratur dan pendarahan pada cornea. Biasanya penyakit ini diamati lewat pemerikasaan laboratories.

Streptococcus sp termasuk bakteri yang resisten terhadap berbagai antibiotik yang secara terus menerus dipergunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang lain.

Pencegahan dan pengobatan
Berikut adalah perlakuan pengobatan yang disarankan tes sensitivitas antibiotik.

Amphicilin 0,5 gram per kg makanan ikan untuk 2 hari.
Oxytetracycline 0,5 gram per kg makanan ikan untuk 7 hari.
Erythromycin estolate 1,0 gram per kg makanan untuk 5 hari.
Dapat juga menggunakan penicilin 3.000 unit per kg berat ikan yang disuntik secara intramascullar.

f. Virus
Virus adalah patogen yang paling kecil. Ukurannya lebih kecil dari seperduapuluh kali besarnya bakteri. Virus menyerang mahluk hidup, berkembangbiak di dalam organisme inang dan pada saat itulah dia akan menyebabkan kerusakan ataupun penyakit pada organisme inang.

Virus sangat tahan terhadap segala jenis obat-obatan. Oleh karena itu, pemberantasan penyakit yang disebabkan oleh virus lebih ditekankan kepada upaya pencegahan dan membatasi penularannya. Salah satu virus yang telah diketahui menyerang ikan pada budidaya di laut adalah penyakit Symphocystis.

Penyakit Lymphocystis disebabkan oleh serangan virus yang termasuk famili Iridovirus. Virus Lymphocytis berbentuk partikel berbidang banyak dengan sekitar 0,13 - 0,26 mikron. Terdiri dari inti DNA yang dibungkus oleh lapisan protein.

Infeksi pada ikan yang terserang menyebabkan tumbuhnya sel jaringan. Sel yang dikenal menyebabkan tumbuhnya sel jaringan. Sel yang dikenal dengan nama Lymphocystis menyerupai butiran sagu. Kelompok dari sel tersebut membentuk tumor pada kulit dan sirip.

Ikan kakap putih merupakan ikan yang sangat rawan terhadap serangan virus ini. Virus ini juga terbukti sangat mudah menular dengan menggunakan air sebagai media penularannya. Oleh karena itu, ikan yang terserang harus segera dipindahkan dan dipisahkan dari ikan yang sehat.

Pada dasarnya, penyakit yang diakibatkan virus belum dapat ditanggulangi secara pasti. Namun demikian pencegahan dapat dilakukan dengan jalan vaksinasi dengan obat antibiotik. Masalahnya adalah hingga saat ini, obat/vaksinasi untuk penyakit ini belum tersedia atau sulit didapatkan di pasaran.

hama penyakit by dkp.go.id

20/06/05 - Kebijakan DKP: Perikanan Budidaya
Pedoman Teknis Penanggulangan Penyakit Ikan Budidaya Laut



PEDOMAN TEKNIS PENANGGULANGAN PENYAKIT IKAN BUDIDAYA LAUT

Dalam rangka mendukung peningkatan produksi perikanan, khususnya ikan laut yang mempunyai nilai ekonomis tinggi seperti: kakap putih, kerapu, beronang, rumput laut dan jenis ikan laut lainnya, akhir-akhir ini sedang digalakkan pembudidayaannya dan mendapat perhatian dari masyarakat.

Sejalan dengan berkembangnya usaha budidaya ikan laut tersebut, terdapat pula beberapa masalah yang mengganggu, sehingga menghambat perkembangan usaha budidaya, yaitu hama dan penyakit ikan. Apabila keadaan tersebut tidak segera ditanggulangi lebih awal, maka kegiatan budidaya ikan laut akan terganggu, akibatnya ikan akan menurun karena tingkat kematiannya tinggi.

Untuk menghindari hal tersebut perlu diupayakan pencegahan dan pengobatan terhadap hama dan penyakit ikan. Namun demikian perlu diperhatikan bahwa tidak semua penyebab kematian dikarenakan penyakit, maka dalam menangani masalah ini, tindakan penanggulangannya dilakukan secara hati-hati dan teliti agar tidak menimbulkan kesalahan yang merugikan.

JENIS PENYAKIT

Penyakit pada kulit
Kulit ikan menunjukkan warna pucat dan berlendir. Tanda ini terlihat jelas pada ikan yang berwarna gelap. Penyakit yang disebabkan oleh jamur menimbulkan bercak-bercak warna kelabu, putih atau kehitam-hitaman pada kulit ikan. Ikan yang menderita penyakit kulit kadang-kadang menggosok-gosokkan badannya pada suatu benda di dalam air.
Penyakit pada insang
Ikan terlihat sulit bernafas. Tutup insang mengembang dan lembaranlembaran insang pucat. Pada lembaran-lembaran insang terlihat bintikmerah yang disebabkan oleh pendarahan kecil (peradangan). Jika terdapat bintik-bintik putih pada insang, hal ini diebabkan oleh parasit kecil yang menempel pada tempat tersebut.
Penyakit pada organ (alat-alat dalam)
Perut ikan membengkak dengan sisik-sisik ikan berdiri (penyakit dropsy),dapat juga sebaliknya, perut menjadi sangat kurus. Kotoran ikan berdarah, menandakan adanya radang usus. Penyakit pada gelembung renang, menyebabkan ikan berenang terjungkir balik karena terganggunya keseimbangan badan.
PENYEBAB PENYAKIT


1) Non Parasit


a. Faktor-faktor kimia dan fisika, antara lain:

Perubahan salinitas air secara mendadak;
pH yang terlalu rendah (air asam), dan pH yang terlalu tinggi (air basa/alkalis);
Kekurangan oksigen dalam air;
Zat beracun, pestisida (insektisida, herbisida dan sebagainya);
Perubahan suhu air yang mendadak;
Kerusakan mekanis (luka-luka);
Perairan terkena polusi.
b. Makanan yang tidak baik :

Kekurangan vitamin dan komposisi gizi yang buruk;
Bahan makanan yang busuk dan mengandung kuman-kuman.
c. Bentuk fisik dan kelainan-kelainan tubuh yang disebabkan oleh keturunan.

d. Stres
Stres yang terjadi pada ikan berkaitan dengan timbulnya penyakit pada ikan tersebut. Stres merupakan suatu rangsangan yang menaikkan batas keseimbangan psikologi dalam diri ikan terhadap lingkungannya. Biasanya stres pada ikan diakibatkan perubahan lingkungan akibat beberapa hal atau perlakuan misalnya akibat pengangkutan/transportasi
ikan-ikan yang dimasukkan ke dalam jaring apung di laut dari tempat pengangkutan biasanya akan mengalami shock, berhenti makan dan mengalami pelemahan daya tahan terhadap penyakit.

e. Kepadatan Ikan
Kepadatan ikan yang melebihi daya dukung perairan (carrying capacity) akan menimbulkan persaingan antar ikan tinggi, oksigen terlarut menjadi rendah dan sisa metabolisme seperti ammonia akan meningkat sehingga dapat menimbulkan stres dan merupakan penyebab timbulnya serangan penyakit.


2) Parasit (Pathogen)

Pengertian :
Parasit atau panthogen adalah organisme dalam bentuk hewan atau tumbuh-tumbuhan atas pengorbanan dari induk emangnya (hewan atau tumbuh-tumbuhan lain). Parasit dapat berkembang dan menyebabkan infeksi yang dapat menularkan penyakit itu sendiri.
Penyebab penyakit :
Crustacea/udang renik
Protozoa
Jamur
Bakteri
Virus
4. PENGOBATAN PENYAKIT

1) Non parasit

a. Pencegahan penyakit yang ditimbulkan oleh penyakit non parasit adalah :

Lingkungan harus baik
Lingkungan, terutama sifat fisika, kimia biologi perairan akan sangat mempengaruhi keseimbangan antara ikan sebagai inang dan organisme penyebab penyakit. Lingkungan yang baik akan meningkatkan daya tahan ikan, sedangkan lingkungan yang kurang baik akan menyebabkan ikan mudah stres dan menurunkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit non parasit.
Kepadatan ikan yang seimbang
Kepadatan ikan yang melebihi daya dukung perairan (carrying capacity) akan menimbulkan persaingan antar ikan tinggi, oksigen terlarut menjadi rendah dan sisa metabolisme seperti amoniak akan meningkat seperti amoniak akan meningkat sehingga dapat menimbulkan stres dan merupakan penyebab timbulnya penyakit.
Makanan yang seimbang
Pemberian makanan yang kurang bermutu dapat menyebabkan kekurangan vitamin yang diikuti oleh pertumbuhan yang lambat atau menurunnya daya tahan ikan sehingga mudah untuk terserang suatu penyakit, disamping tingkat pemberian pakan dan kualitas makanan juga akan mempengaruhi sistem kekebalan.
b. Pengobatan yang bisa dilakukan :

Melalui suntikan dengan antibiotika.
Melalui makanan.
Perendaman.
Penyemprotan dengan tekanan tinggi.
2) Parasit

Beberapa macam parasit ikan dan pengobatannya :
a. Crustacea

Beberapa jenis crustacea yang sudah diketahui sebagai parasit ikan diantaranya adalah copepoda dan isopoda. Salah satu jenis copepoda ialah : Argasilus sp didapati biasa menyerang pada ikan laut yang dipelihara. Untuk jenis isopoda yang biasa terdapat dan merupakan parasit ikan adalah Nirocila sp.

Nirocila sp menyerang berbagai jenis ikan laut yang dipelihara, terutama terhadap ikan berukuran di atas 50 gram. Binatang ini mempunyai duri pengait pada kakinya sehingga dapat menempel dengan kuat pada insang atau di bagian sisi tubuh ikan yang
diserang. Serangan pada bagian insang ini bisa mengakibatkan borok karena jaringan daging pada insang dimakan oleh parasit tersebut.

Nirocila sp tergolong binatang vivaparous. Telur yang dihasilkan dierami dan anak yang menetas tumbuh dan berkembang di dalam kantong yang terletak di bawah perutnya.

Nirocila muda kemudian dilepaskan dan berenang bebas yang kemudian dapat menginfeksi ikan yang lain. Nirocila sp adalah protandrous di mana pada waktu muda mereka berkelamin jantan dan berubah menjadi betina pada waktu dewasa (matang).

Nirocila sp tahan terhadap kebanyakan pestisida seperti Dipterex, Matathion dan Hhyrethroids syntetic. Organophospat DDVP cukup aman dan efektif untuk pemberantasan parasit ini, namun jarang terdapat dalam bentuk yang masih murni.

Pengobatan dan pencegahan
Untuk mengatasi serangan parasit ini disarankan memakai formalin dengan cara sbb :

Angkat jaring apung dan simpanlah ikan-ikan yang terserang di dalam bak/tank.
Semprotkan formalin 1% ke jaring tersebut.
Tambahkan formalin (200 ppm) ke dalam bak sampai parasit tersebut lepas dari tubuh ikan dan
Keluarkan parasit-parasit tersebut dan musnahkan.
Biasanya serangan Nirocila sp dewasa (ukuran 2 - 3 cm) jarang berakibat serius. Serangan parasit dewasa mudah terlihat sewaktu dilakukan grading, sehingga dengan mudah dapat diambil dengan tangan untuk kemudian dimusnahkan.

b. Cacing Pipih
Dectylogyrus sp kadang-kadang ditemui menyerang ikan laut. Yang paling sering ditemukan menyerang ikan laut adalah Diplectanum sp. Bentuk parasit ini adalah sbb : mempunyai dua buah mata, ada alat penghisap (sucker) pada bagian depan dan belakang. Bagian belakang berbentuk seperti martil dengan bentuk seperti jangkar pada tiap ujungnya, bagian dalam perut seperti usus dan alat kelamin jelas terlihat. Parasit ini mempunyai panjang antara 0,5 - 1,0 dan memangsa sel-sel epithel insang ikan yang diserang.

Ikan yang terserang parasit ini atau jenis-jenis parasit lain yang menyerang insang cenderung untuk berenang ke arah air yang berarus kuat atau berenang miring di mana terlihat berbaring dengan insang terbuka lebar dan bergerak cepat. Biasanya serangan parasit ini sering bersamaan pula dengan serangan bakteri vibriosis. Insang ikan yang terserang kelihatan pucat dan mengeluarkan lendir yang berlebihan seperti pada penyakit cryptocoryoniasis. Apabila kondisinya sudah sedemikian parah, pengobatan akan percuma.

Pencegahan dan pengobatan
Pengobatan harus dilakukan secepatnya pada saat ikan kelihatan mulai terserang penyakit ini, dengan cara sbb :

Menggunakan formalin 200 ppm selama 1/2 sampai 1 jam dengan aerasi yang kuat, ulangi sampai 3 hari.
Menggunakan formalin 25 ppm dan malachite green 0,15 ppm selama semalam perendaman.
Menggunakan acriflavina 10 ppm 1 jam atau 100 ppm dicelupkan selama 1 menit.
Menggunakan dipterex 20 ppm selama 1 jam.
Menggunakan air tawar murni selama 1 jam (hanya untuk Kakap Putih dan Kerapu Lumpur).
c. Protozoa
Protozoa merupakan pathogen yang paling utama bagi usaha budidaya laut. Protozoa merupakan jazad renik bersel satu dengan ukuran yang bervariasi antara 10 - 500 mikron. Parasit protozoa umumnya mempunyai bulu/cilia di sekeliling tubuhnya. Parasit pada budidaya ikan laut yang disebabkan oleh protozoa dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu : Cryptocaryoniasis, Brooklynelliasis dan Trichadiniasis.

- Cryptocaryoniasis
Penyakit ini paling umum dijumpai pada budidaya laut yang disebabkan oleh protozoa. Organisme penyebabnya adalah Cryptocaryon irritans Brown, dijumpai secara luas seperti halnya Ichthyophthirius multifilis yang terdapat di air tawar. Pada stadium belum dewasa binatang ini cenderung berbentuk seperti buah pear. Bagian mulut (Cryclostomum) terlihat seperti pada ganbar 5 dimana terlihat sedang memangsa sel daging ikan.

Pemangsaan yang terus menerus kadang-kadang menyebabkan kerusakan pada kulit atau insang. Stadia "trophont" berbentuk seperti bola dengan garis tengah sekitar 300 mikron, terbungkus oleh bulu-bulu
halus/cilia.

Ikan Kerapu Lumpur dapat terserang penyakit bintik putih seperti terserang Ichtyophthirius multifilis. Bintik putih terlihat berbentuk titik yang masuk cukup dalam. Dalam hal-hal tertentu di mana serangan penyakit ini ditunggangi oleh serangan bakteri maka akan timbul borok pada bagian yang terserang.

Ikan Kakap dan jenis ikan lain yang bersisik besar jarang terlihat bahwa tersebut terserang penyakti bintik putih. Ikan-ikan tersebut akan kehilangan nafsu makan, matanya membengkak, sisik-sisiknya lepas, kadang terjadi pendarahan pada kulitnya dan terjadi pembusukan bagian sirip akibat terinfeksi bakteri/infeksi sekunder.

Pada ikan Lutjanus (jenis Goden Snaper) kepala merupakan bagian yang paling rawan terhadap serangan parasit ini, yang kadang sampai sisik pada kepala bagian atas dan tutup insang mengelupas yang kemudian terlihat botak. Insang pada ikan yang terserang parasit ini akan rusak dan tidak berfungsi. Keluarnya lendir yang berlebihan biaanya tidak sehebat seperti pada serangan parasit Diplectanum sp.

Penyakit yang paling sering dijumpai pada ikan-ikan dan sangat susah diberantas ini sesebabkan oleh protozoa yang bersarang pada lapisan lendir kulit dan sirip ikan, serata merusak lapisan insang. Binatang yang sangat kecil dan tidak bisa dilihat oleh mata biasa ini, pada selaput ikan bergerombol sampai berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus jumlahnya, hingga dapat terlihat sebagai bintik-bintik putih. Karena itu biasa disebut White spot.

Protozoa ini merusak sel-sel lendir ikan, dan dapat menyebabkan pendarahan, yang sering terlihat pada sirip dan insang ikan. Siklus hidup parasit ini sangat penting untuk diketahui, oleh karena itu segala cara pemberantasannya, pada dasarnya ialah memutuskan rantai kehidupan.

Sesudah 8 hari hidup pada ikan parasit ini sudah cukup dewasa untuk melangsungkan diri dari tubuh ikan, dan melayang-layang dalam air untuk beberapa saat lamanya. Kemudian ia melekatkan diri pada suatu benda, batu-batu, tumbuh-tumbuhan, gangang, dan sebagainya serta membentuk suatu lapisan kulit yang terlihat sebagai lendir. Bentuk demikian disebut cyste. Parasit ini dalam cyste membelah diri.

Dalam waktu 5 jam (lamanya tergantung suhu), terbentuklah beribu-ribu protozoa kecil-kecil. Kemudian dinding cyste itu pecah, lalu berhamburlah anak-anak parasit tersebut, melayang-layang dalam air, siap untuk menyerang ikan. Apabila dalam waktu 48 jam mereka tidak dapat menemukan ikan-ikan untuk ditempelinya maka anak-anak parasit itu akan mati. Jika ada ikan, mereka segera menempel dan tumbuh pada selaput lendir ikan.

Pada selaput lendir ikan, parasit protozoa ini hidup terbungkus oleh selaput sel lendir. Obat-obat pemberantas tidak dapat meresap kedalam parasit dalam keadaan tersebut, tanpa merusak selaput lendir ikan yang bersangkutan juga. Karena itu fase pre cyste, adalah fase yang mudah dikenai obat tanpa merusak ikan yang bersangkutan. Demikian juga cyste ketika benih parasit ini sudah keluar dari cyste.Sedangkan pada fase cyste, penyakit ini juga tidak tertembus oleh obat, karena berdinding lendir.

Terhadap penyakit ini tindakan yang lebih penting ialah pencegahan. Hal ini dilakukan dengan menciptakan suasana kesegaran dan kesehatan bagi ikan, sehingga ikan mempunyai daya tahan yang besar terhadap penyakit ini. Caranya ialah dengan memilih lokasi di mana air dapat selalu berganti lewat arus yang cukup.

Pencegahan dan pengobatan
Penanggulangan parasit ini cukup sulit. Stadia tomont berbentuk kista sangat tahan terhadap obat-obatan, sedangkan stadia trophonts seringkali masuk cukup dalam ke jaring daging ikan. Namun demikian perlakuan seperti tersebut di bawah ini dan telah banyak memberikan hasil yaitu :

Celupkan ke dalam formalin 200 ppm selama 1/2 sampai 1 jam tergantung kepada daya tahan ikan.
Celupkan ke dalam formalin 100 ppm dan acriflavin 10 ppm selama 1 jam.
Celupkan dalam campuran formalin 25 ppm dan malachite green 0,15 ppm selama 12 jam.
Menggunakan nitrofurazone 30 ppm selama 12 jam.
Menggunakan methyllene blue 0,1 ppm selama setengah jam.
Menggunakan air tawar murni selama 1 jam (hanya untuk ikan kakap dan kerapu lumpur).
Perlakuan tersebut diulangi 2 sampai 3 kali. Pengobatan juga dapat dilakukan dengan percampuran obat dalam ransum makanan, yaitu menggunakan metronidozone 5 gram untuk setiap kilogram makanan selama 10 hari.

Berdasarkan hasil percobaan, gejala penyakit cryptocaryoniasis akan terlihat dalam waktu 5 hari setelah ikan sehat diolesi insang dari ikan yang sakit. Tindakan yang perlu diambil untuk menanggulangi penyakit ini adalah sebagai berikut :

Isolasi ikan-ikan yan ternyata sakit khususnya benih/gelondongan sejauh mungkin dari ikan-ikan yang sehat.
Ambil ikan-ikan yang mati atau sakit parah dari keramba untuk kemudian dimusnahkan.
Lakukan pengobatan sedini mungkin (begitu terlihat tanda-tanda ada ikan yang terserang penyakit ini) untuk memotong siklus hidup penyakit ini dan jangan sampai menjadi stadia kista serta terbentuknya tomite (stadia muda dan berenang bebas dari Cryptocaryon irritans).
- Brooklynelliasis
Penyakit ini disebabkan oleh Brooklynela sp, suatu protozoa berbentuk seperti kacang mirip dengan Chilodonella sp. mudah dikenal dengan adanya bulu rambut (cilia) yang panjang, sebuah macronucleus dan kantong berbentuk oval yang terlihat jelas. Brooklynela sp irritans, namun jenis ikan yang bisa terserang lebih sedikit.

Parasit ini dijumpai di bagian insang dan kulit dari ikan yang terserang.Tanda-tandanya penyakit yang ditimbulkan sama dengan penyerangan Cryptocaryon irritans, hanya saja jarang terjadi kerusakan kulit ikan yang terserang. Luka yang ditimbulkannya lebih tersebar dan terjadi pendarahan pada kulit bagian dalam.

Pendarahan ini kemungkinan disebabkan oleh kesengajaan ikan menggesek-gesekkan badannya ke jaring atau wadah budidaya lainnya yang diakibatkan gatal akibat serangan parasit ini pada bagian kulit.

Pencegahan dan pengobatan
Pemberantasan parasit ini dapat dilakukan seperti pada serangan parasit Cryptocaryon irritans. Keberhasilan upaya pemberantasan dapat dilihat dengan pengamatan di bawah mikroskop terhadap preparat usapan (smear) pada ikan yang diobati. Serangan penyakit sekunder seperti kebusukan sirip dapat dicegah dengan pengobatan menggunakan acriflavine atau pemandian mengunakan antibiotic.

- Trychodiniasis
Penyakit Trychodiniasis adalah penyakit yang disebabkan oleh Trichodina sp suatu protozoa bebenbentuk cakram dengan diameter sekitar 100 mikron dengan "gigi-gigi" yang terdapat di bagian tengah dan cilia pada bagian permukaan bawah. Pemberantasan/pencegahan penyakit ini dapat dilakukan seperti terhadap serangan "Cryptocaryoniasis" atau "Brooklynelliasis".

d. Jamur
Jamur merupakan tumbuhan sederhana yang tidak membutuhkan cahaya untuk tumbuh, tetapi memakan bahan organik untuk mendapatkan energinya.

Jamur dapat menyebabkan penyakit bila tumbuh pada organisme hidup termasuk ikan. Dewasa ini ada dua penyakit ikan yang berasal dari jamur, yaitu : Saprolegniasis dan Ichthyosporidosis.

- Saproleniasis
Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang disebut Saprolegnia sp. Serangan jamur ini menyebabkan perubahan warna pada kulit dan tumbuh jamur putih keabu-abuan yang makin lama makin melebar, dan menyebabkan kerusakan pada otot. Ikan-ikan yang sakit tersebut sebaiknya diambil dari kurungan pemeliharaan. Penyakit ini jarang sekali ditemukan dan tidak mudah menyerang ikan yang dalam keadaan sehat. Penyakit ini terutama menyerang ikan kakap putih pada bagian sirip punggung dan melebar ke arah sirip ekor.

Pencegahan dan pengobatan
Pengobatan dapat dicoba dengan jalan diolesi :

Larutan yodium Tincture 0,1%
Larutan Potassium Dichromat 1%
Atau perendaman dengan menggunakan :

Methylene blew 0,1 PPM, selama kira-kira 1 jam dan diulangi selama 3 hari.
Ichthyosporidosis
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Ichthyos poridium sp (Ichthyophonus sp). Jamur ini berkembang mengikis jaringan luar bagian kepala dan menyebabkan luka yan dalam yang berwarna kemerah-merahan dan dapat masuk ke dalam sampai ke bagian tengkorak kepala ikan. Kadang-kadang juga ditemukan di bawah kulit dan jaringan epitel kulit dari jaringan organ yang penting misalnya insang, usus, hati dan jantung dalam bentuk gumpalan granula.

Biasanya terdapat pada ikan kerapu dan berkembang lambat karena penyakit ini terutama teramati pada ikan-ikan atau ukuran pasar.Sampai saat ini belum ada pengobatan yang manjur terhadap penyakit ini. Beberapa jenis antibiotik yang biasa terdapat di pasaran kurang mempan menghadapi penyakit ini. Untuk itu dapat dihindari dengan jalan menjaga makanan dari ikan rucah yang diberikan agar bersih dan tidak ada gumpalan-gumpalan penyakit di bagian kulitnya atau di bagian lain.

e. Bakteri
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri merupakan penyakit yang paling umum dijumpai pada usaha budidaya ikan laut.

Bakteri merupakan jasad renik yang kira-kira duapuluh kali lebih kecil dari sel-sel jamur, protozoa atau sel daging ikan. Biasa terdapat di udara, dalam tanah maupun dalam air dan benda padat lainnya. Sebagian besar bakteri sebenarnya tidak menyebabkan penyakit. Namun bakteri mempunyai kemampuan memperbanyak diri sangat cepat, sehingga apabila bakteri tersebut berada dalam bagian tubuh hewan. Bakteri ini bermacam-macam jenisnya. Yang menyerang manusia, berbeda dengan
jenis yang menyerang ikan dan tumbuh-tumbuhan. Tetapi ada pula jenis-jenis yang dapat menyerang manusia dan hewan sekaligus.

Ikan yang terserang oleh bakteri dapat memperlihatkan gejala yang berbeda-beda. Jika bakterinya menyerang kerusakan-kerusakan pada kulit yang terlihat seperti kena api (luka bakar), seperti kudis/borok yang membusuk.

Infeksi bakteri biasanya timbul apabila ikan menderita stres. Kematian banyak terjadi pada ikan yang menderita stres karena serangan bakteri yang menyebabkan infeksi. Penyakit bakteri merupakan jenis yang terbanyak didapati pada usaha budidaya ikan di laut. YC. Chong (1986) menyebutkan bahwa di perairan Siangapura terdapat 3 kelompok utama penyakit yang disebabkan oleh bakteri, yaitu : pembusukan sirip/ekor, Vibriosis dan Streptococcosis.

- Pembusukan sirip/ekor (Bakteri Fin Rot)
Bakteri ini biasanya menyerang sirip-sirip, terutama sirip ekor dan dapat mengakibatkan luka dan pengelupasan kulit. Ikan-ikan yang terserang penyakit ini akan menalami luka/kerusakan pada bagian tepi dan siripsiripnya, termasuk sirip ekor dan akan terkikis secara tidak teratur. Bahkan tidak jarang terjadi sirip yang terserang akan tinggal bagian pengkalnya saja.

Jika diamati pada bagian yang terkena penyakit atau bagian yang luka hanya sedikit terdapat protozoa, tetapi diketemukan
banyak sekali populasi bakteri yang terdiri dari bakteri Mycobacter sp. Vibrio sp, jenis-jenis Pseudomonas dan Cocci gram positif.

Diperkitakan bahwa kerusakan yang terjadi tersebut diakibatkan oleh serangan bakteri dengan populasi yang sangat padat. Bakteri ini mudah menular lewat luka-luka ikan yang lain akibat sentuhan ekor yang sakit. Bakteri yang paling dominan adalah Vibro sp karena mempunyai kemampuan yang baik untuk hidup di air laut dan pertumbuhannya untuk membentuk koloni lebih cepat dibandingkan dengan bakteri yang lain.

Pada dasarnya penyakit ini tidak begitu berbahaya, tetapi yang menjadikan bahaya justru infeksi sekunder jenis bakteri lain yang dapat memperparah penyakit tersebut dan menyebabkan kematian ikan.

Pencegahan dan pengobatan
Pencegahan dapat dilakukan dengan jalan perendaman ikan yang sakit ke dalam bak air dengan menggunakan :

Nitrofurozone 15 ppm, selama 3 - 4 jam.
Suplhonamide 50 ppm, selama 3 - 4 jam.
Neomycin sulphate 50 ppm, selama 1 - 2 jam.
Chloramphenicol 50 ppm, selama 1 - 2 jam.
Acriflavine 100 ppm, selama 1 menit.
Sesudah pengobatan, tempatkan ikan ke dalam kurungan yang bersih dengan kepadatan yang rendah dan aliran air yang baik, atau pada bak dengan penambahan aerasi secukupnya.

- Vibriosis
Vibriosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Vibrio sp. Bakteri Vibrio sp termasuk kelompok bakteri yang heterogen dan gram negatif. Ada 2 bakteri penting yang diketahui menyerang ikan laut yaitu : V. alginolyticus dan V. parahaemollyticus. Vibriosisi merupakan penyakit sekunder, artinya penyakit ini muncul setelah adanya serangan penyakit yang lain misalnya protozoa atau penyakit lainnya.

Dari percobaan yang dilakukan terhadap bakteri yang diisolasikan dari ikan kerapu dan kakap putih yang sakit, ternyata bakteri ini tidak mampu membuat ikan menjadi sakit vibriosis setelah dilakukan penyuntikan dengan bakteri tersebut. Terkecuali apabila dosisnya tinggi.

Ikan kerapu yang terkena Vibriosisi akibat suntikan bakteri tersebut, akan mengalami perubahan warna kulit menjadi lebih gelap dan daerah bekas suntikan akan menjadi borok. Selanjutnya akan terjadi pendarahan pada bagian peritonial dan ginjalnya akan rusak. Pengamatan di alapangan juga menunjukkan gejala ikan kurang nafsu makan, busuk sirip dan akumulasi cairan di bagian abdomen.

Pencegahan dan pengobatan
Beberapa pengobatan dengan antibiotik dapat dilakukan antara lain :

Menggunakan Oxytetracycline sebanyak 0,5 garam per kg makanan ikan selama 7 hari.
Menggunakan Sulphonamides 0,5 gram per kg makanan ikan selama 7 hari.
Chloromphenicol sebanyak 0,2 gram per kg berat makanan ikan selama 4 hari.
Apabila ikan tak mau makan, cobalah pengobatan dengan perendaman sbb :

Nitrofurozon 15 ppm, selama lebih kurang 4 jam.
Sulphonamides 50 ppm, selama lebih kurang 4 jam.
- Streptococcus
Bakteri dari genus Streptococcus ini kadang-kadang menyebabkan penyakit pada ikan laut yang dibudidayakan, seperti ikan kerapu merah dan ikan beronang. Tanda-tanda dari infeksi penyakit ini biasanya tidak jelas, namun ikan terkadang terlihat lesu, tidak sehat, berenang tidak teratur dan pendarahan pada cornea. Biasanya penyakit ini diamati lewat pemerikasaan laboratories.

Streptococcus sp termasuk bakteri yang resisten terhadap berbagai antibiotik yang secara terus menerus dipergunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang lain.

Pencegahan dan pengobatan
Berikut adalah perlakuan pengobatan yang disarankan tes sensitivitas antibiotik.

Amphicilin 0,5 gram per kg makanan ikan untuk 2 hari.
Oxytetracycline 0,5 gram per kg makanan ikan untuk 7 hari.
Erythromycin estolate 1,0 gram per kg makanan untuk 5 hari.
Dapat juga menggunakan penicilin 3.000 unit per kg berat ikan yang disuntik secara intramascullar.

f. Virus
Virus adalah patogen yang paling kecil. Ukurannya lebih kecil dari seperduapuluh kali besarnya bakteri. Virus menyerang mahluk hidup, berkembangbiak di dalam organisme inang dan pada saat itulah dia akan menyebabkan kerusakan ataupun penyakit pada organisme inang.

Virus sangat tahan terhadap segala jenis obat-obatan. Oleh karena itu, pemberantasan penyakit yang disebabkan oleh virus lebih ditekankan kepada upaya pencegahan dan membatasi penularannya. Salah satu virus yang telah diketahui menyerang ikan pada budidaya di laut adalah penyakit Symphocystis.

Penyakit Lymphocystis disebabkan oleh serangan virus yang termasuk famili Iridovirus. Virus Lymphocytis berbentuk partikel berbidang banyak dengan sekitar 0,13 - 0,26 mikron. Terdiri dari inti DNA yang dibungkus oleh lapisan protein.

Infeksi pada ikan yang terserang menyebabkan tumbuhnya sel jaringan. Sel yang dikenal menyebabkan tumbuhnya sel jaringan. Sel yang dikenal dengan nama Lymphocystis menyerupai butiran sagu. Kelompok dari sel tersebut membentuk tumor pada kulit dan sirip.

Ikan kakap putih merupakan ikan yang sangat rawan terhadap serangan virus ini. Virus ini juga terbukti sangat mudah menular dengan menggunakan air sebagai media penularannya. Oleh karena itu, ikan yang terserang harus segera dipindahkan dan dipisahkan dari ikan yang sehat.

Pada dasarnya, penyakit yang diakibatkan virus belum dapat ditanggulangi secara pasti. Namun demikian pencegahan dapat dilakukan dengan jalan vaksinasi dengan obat antibiotik. Masalahnya adalah hingga saat ini, obat/vaksinasi untuk penyakit ini belum tersedia atau sulit didapatkan di pasaran.

Sunday, January 15, 2006

in the sweetnees friendsif let there be laughter and sharing of pleasure

Dont walk in front of 2 me, i may follow, Dont walk behind me, i may not lead. walk beside me and be my friend "albert gamus"

its mean a loy to have u as afriend
u have become a part of my life, i feel so comfortable with u and times we share are delightfull and i know, no matter what, i can always count on u

sad?

Jika ditanya tentang kesedihan pasti tiap orang merasakan rasa itu, apa lagi jika ia telah merasa kehilangan sesuatu yang ia butuh kan walau tanpa sadar ia telah membuang dan membakarnya dan saat ia merasa sangat butuh maka ia kan menyesal tanpa sadar pula, ingin kembali seperti semula dan ingin rasanya memutar waktu yang telah berlalu tapi tuk apa semua ini, jadi penyesalan yang tiada guna, anggap saja semua ini racun yang wajib ditelan dalam hidup untuk menjadi pengingat jangan pernah mendekatinya walau sesaat...............

I k l a s h

Ikhlas sesuatu hal yg ringan didengar tapi........ susah dilakukan by OP4

Semoga Allah mengaruniakan kepada kita hati yang ikhlas. karena betapapunkita melakukan sesuatu hingga bersimbah peluh berkuah keringat, habistenaga dan terkuras pikiran, kalau tidak ikhlas melakukannya, tidak akanada nilainya di hadapan Allah.Bertempur melawan musuh, tapi kalau hanya ingin disebut sebagai pahlawan,ia tidak memiliki nilai apapun. Menafkahkan seluruh harta kalau hanya ingindisebut sebagai dermawan, ia pun tidak akan memiliki nilai apapun.Mengumandangkan adzan setiap waktu shalat, tapi selama adzan bukan Allahyang dituju, hanya sekedar ingin memamerkan keindahan suara supaya menjadijuara adzan atau menggetarkan hati seseorang, maka itu hanyateriakan-teriakan yang tidak bernilai di hadapan Allah, tidak bernilai!Ikhlas, terletak pada niat hati. Luar biasa sekali pentingnya niat ini,karena niat adalah pengikat amal. Orang-orang yang tidak pernahmemperhatikan niat yang ada di dalam hatinya, siap-siaplah untuk membuangwaktu, tenaga, dan harta dengan tiada arti. Keikhlasan seseorangbenar-benar menjadi amat penting dan akan membuat hidup ini sangat mudah,indah, dan jauh lebih bermakna.Apakah ikhlas itu? Orang yang ikhlas adalah orang yang tidak menyertakankepentingan pribadi atau imbalan duniawi dari apa yang dapat ia lakukan.Konsentrasi orang yang ikhlas cuma satu, yaitu bagaimana agar apa yangdilakukannya diterima oleh Allah SWT. Jadi ketika sedang memasukan uang kedalam kotak infaq, maka fokus pikiran kita tidak ke kiri dan ke kanan, tapipikiran kita terfokus bagaimana agar uang yang dinafkahkan itu diterima disisi Allah.Apapun yang dilakukan kalau konsentrasi kita hanya kepada Allah, itulahikhlas.Seperti yang dikatakan Imam Ali bahwa orang yang ikhlas adalah orang yangmemusatkan pikirannya agar setiap amalnya diterima oleh Allah. Seorangpembicara yang tulus tidak perlu merekayasa kata-kata agar penuh pesona,tapi ia akan mengupayakan setiap kata yang diucapkan benar-benar menjadikata yang disukai oleh Allah. Bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.Bisa dipertanggungjawabkan artinya. Selebihnya terserah Allah. Kalau ikhlaswalaupun sederhana kata-kata kita, Allah-lah yang kuasa menghujamkannyakepada setiap qalbu.Oleh karena itu, jangan terjebak oleh rekayasa-rekayasa. Allah sama sekalitidak membutuhkan rekayasa apapun dari manusia. Allah Mahatahu segalalintasan hati, Mahatahu segalanya! Makin bening, makin bersih, semuanyasemata-mata karena Allah, maka kekuatan Allah yang akan menolong segalanya.Buah apa yang didapat dari seorang hamba yang ikhlas itu?Seorang hamba yang ikhlas akan merasakan ketentraman jiwa, ketenanganbatin. Betapa tidak? Karena ia tidak diperbudak oleh penantian untukmendapatkan pujian, penghargaan, dan imbalan. Kita tahu bahwa penantianadalah suatu hal yang tidak menyenangkan. Begitu pula menunggu diberipujian, juga menjadi sesuatu yang tidak nyaman. Lebih getir lagi kalau yangkita lakukan ternyata tidak dipuji, pasti kita akan kecewa. Tapi bagiseorang hamba yang ikhlas, ia tidak akan pernah mengharapkan apapun darisiapapun, karena kenikmatan baginya bukan dari mendapatkan, tapi dari apayang bisa dipersembahkan. Jadi kalau saudara mengepel lantai dan di dalamhati mengharap pujian, tidak usah heran jikalau nanti yang datang justrumalah cibiran.Tidak usah heran pula kalau kita tidak ikhlas akan banyak kecewa dalamhidup ini. Orang yang tidak ikhlas akan banyak tersinggung dan terkecewakankarena ia memang terlalu banyak berharap. Karenanya biasakanlah kalau sudahberbuat sesuatu, kita lupakan perbuatan itu. Kita titipkan saja di sisiAllah yang pasti aman. Jangan pula disebut-sebut, diingat-ingat, nantimalah berkurang pahalanya.Lalu, dimanakah letak kekuatan hamba-hamba Allah yang ikhlas? Seorang hambayang ikhlas akan memiliki kekuatan ruhiyah yang besar. Ia seakan-akanmenjadi pancaran energi yang melimpah. Keikhlasan seorang hamba Allah dapatdilihat pula dari raut muka, tutur kata, serta gerak-gerik perilakunya.Kita akan merasa aman bergaul dengan orang yang ikhlas. Kita tidak curigaakan ditipu, kita tidak curiga akan dikecoh olehnya. Dia benar-benar beningdari berbuat rekayasa. Setiap tumpahan kata-kata dan perilakunya tidak adayang tersembunyi. Semua itu ia lakukan tanpa mengharap apapun dari orangyang dihadapinya, yang ia harapakan hanyalah memberikan yang terbaik untuksiapapun.Sungguh akan nikmat bila bergaul dengan seorang hamba yang ikhlas. Setiapkata-katanya tidak akan bagai pisau yang akan mengiris hati. Perilakunyapun tidak akan menyudutkan dan menyempitkan diri. Tidak usah heran jikalauorang ikhlas itu punya daya gugah dan daya ubah yang begitu dahsyat.Dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad,sebagai berikut :Tatkala Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah punmenciptkana gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyatabumi pun terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunungtersebut. Kemudian mereka bertanya? "Ya Rabbi, adakah sesuatu dalampenciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung?"Allah menjawab, "Ada, yaitu besi" (Kita mafhum bahwa gunung batu pun bisamenjadi rata ketika dibor dan diluluhlantakkan oleh buldozer atausejenisnya yang terbuat dari besi).Para malaikat pun kembali bertanya, "Ya Rabbi adakah sesuatu dalampenciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada besi?"Allah yang Mahasuci menjawab, "Ada, yaitu api" (Besi, bahkan baja bisamenjadi cair, lumer, dan mendidih setelah dibakar bara api).Bertanya kembali para malaikat, "Ya Rabbi adakah sesuatu dalampenciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada api?"Allah yang Mahaagung menjawab, "Ada, yaitu air" (Api membara sedahsyatapapun, niscaya akan padam jika disiram oleh air)."Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?"Kembali bertanya para malaikat.Allah yang Mahatinggi dan Mahasempurna menjawab, "Ada, yaitu angin" (Air disamudera luas akan serta merta terangkat, bergulung-gulung, dan menjelmamenjadi gelombang raksasa yang dahsyat, tersimbah dan menghempas karang,atau mengombang-ambingkan kapal dan perahu yang tengah berlayar, tiada lainkarena dahsyatnya kekuatan angin. Angin ternyata memiliki kekuatan yangteramat dahsyat).Akhirnya para malaikat pun bertanya lagi, "Ya Allah adakah sesuatu dalampenciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?"Allah yang Mahagagah dan Mahadahsyat kehebatan-Nya menjawab, "Ada, yaituamal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementaratangan kirinya tidak mengetahuinya."Artinya, orang yang paling hebat, paling kuat, dan paling dahsyat adalahorang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehinggasedekah yang dilakukannya bersih, tulus, dan ikhlas tanpa ada unsur pamerataupun keinginan untuk diketahui orang lain.Inilah gambaran yang Allah berikan kepada kita bagaimana seorang hamba yangternyata mempunyai kekuatan dahsyat adalah hamba yang bersedekah, tetapitetap dalam kondisi ikhlas. Karena naluri dasar kita sebenarnya selalurindu akan pujian, penghormatan, penghargaan, ucapan terima kasih, dansebagainya. Kita pun selalu tergelitik untuk memamerkan segala apa yang adapada diri kita ataupun segala apa yang bisa kita lakukan. Apalagi kalauyang ada pada diri kita atau yang tengah kita lakukan itu berupa kebaikan.Nah, sahabat. Orang yang ikhlas adalah orang yang punya kekuatan, ia tidakakan kalah oleh aneka macam selera rendah, yaitu rindu pujian danpenghargaan. Allaahuakbar.***

Tuesday, November 01, 2005

idul fitri

Teman aq tahu siapa diri ku ini dan ku yakin kau pun tahu kan siapa aq.... teman hanya ini yang dapat ku rangkai dari kata yang ada....

Lisan selalu tak pernah terjaga, Janji yang ada selalu terabaikan dengan sengaja, Hati jua selalu berprasangkan dan Sikap yang selalu dan selalu menyakitkan...

tapi.....
dapat lah kiranya dilebur semua dalam kebersamaan dihari yang FITRAH ini.........

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1426 H


MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN...

Friday, September 02, 2005

pedih nya.........

Bawa peti dari Melaka
Berisi pakaian si anak raja
Kalau hati sudahlah suka
Semua keadaan indah sahaja

Dicelah tudung bunga terselit
Lembut gebu bunga seroja
Kasih tuan kasih dikulit
Tanam tebu dibibir sahaja

andai kau mengerti.....

aq punya kasih yang selalu ku beri untuk mu, aq punya sayang yang hanya kan jadi milik mu, aq punya rindu yang selalu menyiksa dikala aq ingin kau ada disisi ku setiap saat, dan aq punya hati yang disana kan selalu, selalu dan selalu terukir nama mu..........

cinta itu indah, cinta itu suci dan cinta itu syahdu namun cinta itu begitu egois karena ingin memiliki seutuhnya...................

Seandainya 4jjl memberikan kita umur 100 tahun tuk dapat hidup bersama, aq ingin mati diumur 99 tahun karena aq ingin kau yang kehilangan aq... tetapi.. bukan aq yang kehilangan kau...........

Seandainya setiap kali aq merindukan mu 1 bintang akan jatuh, maka jangan salah kan aq jik semua bintang dilangit akan habis karena aq akan merindukan mu setiap saat..........


begitu mudah lisan tertuang kan perasaan... walau kata yg telah tertuang ini telah kau baca... akan kah kau kan mengerti tentang ku?....


"sweet september'05"

Thursday, September 01, 2005

rasa dan asa.............

andaikan rasa itu bisa ku rasakan dan ku mengerti... tp... apa daya aq jg tak faham kan rasa yang ku mrasakan... apakah artinya ini.... kala rasa itu datang aq selalu menepisnya... krn aq takut tersiksa kan rasa yang kurasakan dan juga aq takut tidak kan tercapai nantinya............
ntahlah aq pun tak faham kan ia.................

Sunday, July 17, 2005

andaikan aq bisa berteriak.................

Monday, April 11, 2005

“Ya Allah sesungguhnya hati ini adalah cermin keimanan diriku, engkau tetapkan kepadanya empat ke adaan.... menjadi CAHAYA bagaikan lentera, menjadi PUDAR karena terbungkus dan terikat, menjadi terBALIK dan menjadi terBENTANG”

Jika perjalanan begitu panjang, sedangkan pertolongan Allah belum datang, maka ujian dan fitrah akan lebih keras dan lebih liat, cobaaan kan lebih ganas dan lebih berat. Tidak ada yang tegar kecuali mereka yang dilindungi Allah.
Merekalah orang-orang yang bisa menancapkan iman didalam jiwa. Yang bisa menjaga sebuah amanah besar. Amanah langit untuk dijalankan dibumi Amanah Allah disetiap mata hati manusia

(sayyid Qutb)
Kadang cinta bertegur sapa dengan manisnya
Tapi...
Kala dia meninggalkan ku..
Ku terpuruk dalam kesendirian ku yang ku tak tahu
Harus bagaimana tuk menghalau CINTA
Yang bersemayam dihatiku...

Tak kan bersatu dua CINTA :
Cinta Allah – Cinta maksiat
Cinta Jihad – Cinta kehidupan
Cinta Pengorbannan – Cinta harta
Cinta Kebenaran – Cinta kebathilan
Cinta Damai – Cinta dendam
Cinta Perjuangan – Cinta istirahat
Cinta Keadilan – CINTA KEDIKTATORAn
“CINTA Kebaikan – CINTA Dusta”

asa....?

Setetes embun menggapai asa....
Lama... hening membentang malam
Merajut malam
Yang terdengar isak tangis panjag sedu sedan,
Tak kuasa mengoyak kepasrahan
Tak kuasa menghibur kegundahan...
Malam kian terpuruk kegelapan
Sng surya terus dikejar sang rembulan
Apakah belumdatang waktunya..
Bagi orang-orang yang beriman
Bahwa hati-hati mereka tunduk
Untuk mengingat allah...?
Hempasan dan hembusan nafas panjang melepaskan kesatnya jiwa
Tuk menantikan kehadiran..
Trus menanti ntuk dapat mengisi ruang bathin yang pasrah

Seterang apa pun cahaya siang....
Tak kan sanggup mengalahkan gelapnya malam
Sepekat apapun gelapnya malam, tak jua kuasa menahan terangnya siang...

Hidup hanyalah pergiliran
Dari gelap ke terang
Dari terang ke gelap
Setiap guncangan dan hempasan badai kesulitan..
Tidak boleh merusak jati diri kita....

kata...?

“ Kata adalah dakwah, maka tingkat kesadaran dan kehati-hatian berbanding urus dengan efektifitas menyentuh dan mengetuk hati....”

Kata...
Setiap kata pasti ada makna yang tersirat dan tersimpan
Setiap kata pasti da maksud dan tujuan
Ya.. pada hal itu hanya sederet huruf yang terkabung menjadi suatu kata dan kalimat
Yang kadang kala kata itu sendiri dapat memajukan umat tapi....
Sering juga kata itu membuat umat, jauh mundur dan terhempas kebelakang

Dengan kata...
Sering sekali terjadi ghozul fikri atau perang pemikiran,
Baik itu positif atau negatif

Maka jadikanlah setiap kata
Yang tertuang dan terucap..
Dapat memajukan kita kedepan dan bernilai positif..

Jangan kita jadi mundur ke belakang
Hanya karena kata yang tertuang yang salah...